kurang lebih tiga tahun setengah sejak 2010 saya menjalani ini, taukah bagaimana rasanya memendam perasaan yang begitu lamanya hingga hampir empat tahun, namun ternyata tak bersambut? hati saya saat ini patah sepatah-patahnya. meskipun pernah beberapa kali merasakan patah hati, yang ini sangat berbeda rasanya. patah hati disaat saya sedang memperkokohnya. disaat orientasi suka saya bukan sekedar fitrah saja, namun sudah mengharapkan sebuah hal yang ingin sekali untuk mendapat ridhoNya.
patah hati saat ini membuat saya begitu remuk, hingga saya sempat merasa banyak penyesalan, saya mengalami tekanan luar biasa, yang membuat saya terus menerus menangis di dalam kamar kost saya. di suatu malam selepas tahajud saya berdoa" Ya Allah, saya sudah meraskan sakitnya patah hati beberapa kali, dan itu sakit sekali rasanya. Ya Allah. saya sudah tidak mau lagi merasakan patah hati, Ya Allah, maka dari itu, bilapun saya harus jatuh cinta lagi, jatuh cintakanlah saya hanya kepada jodoh saya saja." dengan bulir air mata saat itu, saya yakin Allah akan menguatkan saya. Allah telah menampar saya, bahwa selama ini saya terlalu fokus pada perasaan-perasaan semu . boleh jadi Allah cemburu kepada saya untuk berfokus kepada-Nya, karena boleh jadi perasaan-perasaan semu itu yang telah menghijabi antara saya dan diriNya, hingga menghijabi saya dan jodoh saya.
maka, saya putuskan untuk healing hati, pikiran, dan diri saya. saya harus sembuh dari keterpurukan yang tidak seharusnya ini. saya harus bangkit. bangkit dari ini semua. habis gelap terbitlah terang, Allah membuat sekenario kebahagian seterang mentari, juga membuatkan sekenario kesedihan sederas hujan, untuk membuat episode kehidupan kita berwarna secerah pelangi. sekarang lurus kan niat untuk terus perbaikan diri. Allah akan memberikan yang baik untuk yang baik, yang kurang baik untuk yang kurang baik.Ya Allah yang Maha pembolak-balikan hati, saya ingin terpaut hanya pada cinta Mu. jujur akhirnya saya sadar memiliki kecenderungan hati itu tidak baik, "Allah Sign" tidakah kita menyadari bahwa dalam setiap skenario hidup Allah tak menelantarkan kita dengan teka-teki tanpa petnunjuknya, Dia hadirkan sinyal-sinyal cintaNya untuk menghantarkan keyakinan dalam setiap hal yang kita putuskan.
wah menyentuh.... :)
BalasHapusmakasih desti :')
BalasHapusSeptiiii {}
BalasHapusseneng banget dipeluk sahabat sahabat :''
BalasHapusKalimat yg tepat "Dengan pasrah ikhlas melepaskan "
BalasHapus